Wednesday, 30 January 2019


 KOMUNIKASI PENYIARAN DALAM ISLAM



PUNCA PUNCA KERUNTUHAN AKHLAK REMAJA





PENSYARAH

PN LIYANA BINTI ABDUL SAMAT

EN SAIFUL NIZAM BIN MUKHTAR





NAMA AHLI KUMPULAN

NUR FARAHIN SYAZANA BINTI MOHD FAUZI (02DMH16F2004)

BALQIS UZMA BINTI NORAZMAN (02DMH16F2005)

FARA NUR ARYNA BINTI AMIRUDDIN (02DMH16F2006)

NUR HAZIRAH BINTI MOHD SHAHARUDIN (02DMH16F2012)

FATIN BINTI HARMAN (02DMH16F2020)

NURAFFIQAH BINTI BAHARUDIN (02DMH16F2036)

INTAN NOOR ZULAIKHA BINTI BASRI (02DMH16F2038)

AINIS SAFWAH BINTI SUHAIMI (02DMH16F1041)

NURHASANAH BINTI SAMSUDIN (O2DMH16F2045)

AKIBAT RUNTUHNYA AKHLAK REMAJA






Tuesday, 29 January 2019

DALIL DALIL YANG MELIBATKAN AKHLAK

1. Santun dan tidak pemarah (Ali-'Imran: 134, Asy-Syura: 37)
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
 "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali-'Imran: 134)

وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُونَ
"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf." (QS. Asy-Syura: 37)



2. Tidak berlebihan dan mubadzir (Al-Isra': 26, 27)
وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26), إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27)
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.(26), Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(27)" (QS. Al-Isra': 26, 27)



3. Rendah hati dan tidak sombong (Al-Isra': 37)
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (QS. Al-Isra': 37)



4. Tidak berkata dan berbuat tanpa ilmu (Al-Isra': 36)
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra': 36)



5. Amanah dan menepati janji (An-Nisa: 58, Al-Isra': 34)
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa: 58)

وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۚ وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا
"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra': 34)



6. Memperbaiki hubungan sesama manusia (An-Nisa: 114, Al-Hujurat: 10)
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar." (QS. An-Nisa: 114)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)



7. Jujur dan tidak berdusta (At-Taubah: 119, Ghaafir: 28)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (QS. (At-Taubah: 119)

وَقَالَ رَجُلٌ مُّؤْمِنٌ ۖ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ اِيْمَانَهٗۤ اَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا اَنْ يَّقُوْلَ رَبِّيَ اللّٰهُ وَقَدْ جَآءَكُمْ بِالْبَيِّنٰتِ مِنْ رَّبِّكُمْ ؕ وَاِنْ يَّكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهٗ ؕ وَاِنْ يَّكُ صَادِقًا يُّصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِيْ يَعِدُكُمْ ۚ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
"Dan seseorang yang beriman di antara keluarga Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata, "Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, 'Tuhanku adalah Allah', padahal sungguh, dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu." Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta." (QS. Ghafir: 28)



8. Bersikap baik terhadap istri & tidak menzhaliminya (An-Nisa: 4, 19, 20)
 وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا
"Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya." (QS. An-Nisa: 4)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا (19), وَإِنْ أَرَدْتُمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَكَانَ زَوْجٍ وَآتَيْتُمْ إِحْدَاهُنَّ قِنْطَارًا فَلَا تَأْخُذُوا مِنْهُ شَيْئًا ۚ أَتَأْخُذُونَهُ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا (20)
"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.(19), Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata.(20)" (QS. An-Nisaa: 19-20)



9. Lemah lembut dengan orang lain & berkata baik (Al-Baqarah: 83, Ali-'Imran: 159, Al-Hijr: 88)
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ "Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(QS. Al-Baqarah: 83)

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali-'Imran: 159)

لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ "Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman." (QS. Al-Hijr: 88)



10. Bekerjasama dalam kebaikan & tidak bekerjasama dalam keburukan (Al-Ma'idah: 2)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Ma'idah: 2)



11. Adil dan tidak zhalim sekalipun dengan orang kafir (Al-Ma'idah: 8)
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
 "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah: 8)



12. Tidak pelit / bakhil (Al-Isra': 29)
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
 "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (QS. Al-Isra': 29)



13. Tidak membicarakan aib orang lain / ghibah, Tidak mencari-cari kesalahan manusia / tajassus, Menjauhi buruk sangka & berbaik sangka pada orang lain (Al-Hujurat: 12) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (purba-sangka/kecurigaan), sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)



14. Tidak iri dan dengki / hasad (An-Nisa': 32, Al-Hasyr: 9)
 وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa': 32)

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung." (QS. Al-Hasyr: 9)


PENGENALAN


Kebelakangan ini terlalu banyak diperkatakan isu yang berkaitan dengan masalah sosial yang melibatkan remaja. Pelbagai andaian, hujah, cadangan, program dan aktiviti bagi menangani masalah sosial ini diutarakan. Perlakuan sosial yang negatif dalam bentuk devian sosial tidak seharusnya merupakan satu petunjuk ke atas kelemahan masyarakat  untuk membudayakan pembangunan secara positif yang berteraskan prinsip dan nilai-nilai  murni kemanusiaan serta agama.
Pada masa kini, satu masalah besar yang berlaku di dalam masyarakat pada hari ini iaitu masalah keruntuhan akhlak remaja. Hal demikian adalah sering berlaku. Antara masalah keruntuhan ini adalah seperti seks bebas dan jenayah seksual dikalangan pelajar kini semakin membimbangkan kita terutamanya pelajar di kawasan bandar dan kota. Peningkatan pembabitan remaja perempuan dalam aktiviti maksiat juga adalah satu lagi petanda bahawa keruntuhan akhlak remaja di Malaysia bertambah serius. Selain itu, gejala samseng atau gengsterime daripada sekolah menengah lagi, di seluruh negara juga semakin membimbangkan. Remaja sekarang ternyata semakin berani mencabar undang-undang dan tidak takut melakukan kesalahan jenayah termasuk menggunakan senjata merbahaya. Kalau kita menyorot kembali gejala ini, kita akan diperlihatkan kepada pembabitan pelajar dalam kes jenayah berat seperti membunuh, merogol, menyamun, mengugut dan kes pukul. Black Metal Saban hari bilangan remaja yang terjebak dengan gejala sosial kian meningkat. Yang lebih menyayatkan adalah gejala ini seolah-olah epidemik atau wabakyang menjangkiti remaja melayu babak demibabak. Penglibatan pelajar di negara kita dalam kes merokok, dadah, lari dari rumah dan judi bukanlah perkara yang baru. Diantara jenis-jenis dadah yang dikesan dikalangan pelajar ialah ganja, heroin, pil ectasy, menghidu gam, meminum ubat batuk dan lain-lain bahan yang mempunyai kesan-kesan dadah. Statistik untuk tahun-tahun kebelakangan ini menunjukkan remaja yang lari atau menghilangkan dari rumah semakin membimbangkan. Cara perbualan remaja sekarang juga sangat membimbangkan, mereka lebih selesa untuk bergaul dengan perkataan yang kesat berbanding perkataan yang baik baik. Ikhtilat juga dilupakan, mereka bercenderung untuk bergaul secara bebas dan meninggalkan batas batas yang sepatutnya. Begitu juga dengan pergaulan mereka bersama orang tua mereka, tiada batas, mereka tidak mementingkan kesopanan dan ketatasusilaan apabila berhadapan dengan keluarga. Nampaklah remaja zaman sekarang perlukan bimbingan yang lebih.

PUNCA PUNCA KERUNTUHANNYA AKHLAK REMAJA

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keruntuhannya akhlak seseorng remaja,
Faktor remaja itu sendiri,

Tekanan dalam pelajaran
o Secara purata, setiap pelajar mempunyai 8 hingga 10 subjek untuk belajar bagi peperiksaan, mahupun peperiksaan di sekolah, UPSR, PMR, SPM ataupun STPM.
o Selain itu, sesetengah pelajar menghadiri kelas tambahan dan kelas tuisyen dan mempunyai kerja yang diperuntukkan oleh guru tuisyen.

Tekanan daripada ibu bapa yang suka mengongkong
o Bukan salah ibu bapa untuk mengambil tahu tentang aktiviti seharian anak-anak tetapi jika ibu bapa terlalu mengongkong, anak-anak akan berasa kekurangan kebebasan dan privasi untuk melakukan perkara yang diminati.
o Sesetengah remaja tidak tahan akan ibu bapa mereka dan berfikir untuk melarikan diri dari rumah.

Sikap ingin mencuba
o Contohnya, sekiranya remaja itu mula merokok, lama-kelamaan dia akan mula mencuba dadah dan akan menjadi seorang penagih dadah
o Kalau perkara tersebut menjadi serius, remaja itu akan mencederakan keluarganya, orang lain serta mencuri untuk mendapatkan wang membeli dadah.

Media massa
o Pada zaman perkembangan ICT yang luas ini, ICT tersebut memainkan peranan yang penting kerana ia bersifat secara globalisasi.
o Sebagai contoh, internet dapat mewujudkan satu perhubungan antara negara-negara, secara tidak langsung seseorang remaja terdedah kepada pengaruh kebudayaan luar negara atau negara asing.
o Selain itu, penapisan media yang kurang tegas. Contohnya, filem negara asing yang mempunyai unsur-unsur ganas dan seksual. Jika tiada penapisan yang tegas dilaksanakan, maka masalah sosial seperti vandalisme dan gangsterisme akan berleluasa di negara kita.

Faktor Ibu Bapa
 Ibu bapa yang bersifat materialistik sibuk mengejar kemewahan sehingga mengabaikan anak mereka terutamanya remaja pada hari ini. Remaja yang kurang mendapat perhatian daripada ibu bapanya akan melakukan perkara maksiat kerana mereka menganggap bahawa mereka tidak dikongkong oleh ibu bapanya dan dapat melakukan apa-apa sahaja dengan sesuka hati.

Faktor Latar Belakang
 Kebanyakan remaja yang berasal dari keluarga berada selalunya membazirkan masa dan wang ibu bapanya dalam perkara yang sia-sia.
 Contohnya, melayari internet di siber kafe, melepak di pusat hiburan dan sebagainya. Hal ini demikian kerana mereka mempunyai wang saku yang berlebihan.
 Sebaliknya, golongan miskin akan memikirkan cara perbelanjaan dan mereka akan menggunakan wang tersebut dengan bermanfaat. Tuntasnya, latar belakang yang berbeza yang dapat menentukan ahklak seseorang.

Keadaan Keluarga Yang Tidak Harmoni
 Ibu bapa yang selalu bergaduh akan menyebabkan pertumbuhan mental anak mereka menjadi tidak seimbang.
 Sebagai akibatnya, berlakunya kes-kes gangsterlisme, vandalisme, kes penderaan dan sebagainya.
 Masalah penceraian ibu bapa juga faktor yang menjadikan seseorang remaja silap menjejaki kaki dalam perbuatan negatif.

Kekurangan Ajaran Agama
 Agama merupakan ajaran bagi seseorang insan untuk berlakuan baik.
 Namun, keluarga pada zaman kini kurang mementingkan ajaran agama.
 Sebagai kesannya, remaja tidak mempunyai jati diri dan kurang berhemah tinggi kerana mereka tidak mengamalkan pengajaran agama.
 Sebagai contoh, remaja kini kurang menghormati orang tua dan selalunya melakukan perbuatan negatif di luar jangkaan.

Pengaruh Rakan Sebaya
 Hal ini adalah kebenaran kerana rakan sebaya merupakan golongan umur yang paling dekat.
 Jadi kebanyakan mereka mempunyai ideologi yang sama dan ‘sense of belonging’ yang kuat dalam kalangan mereka.
 Sebagai contoh, jika seseorang yang berkawan dengan rakan negatif yang memujuk untuk menyertai kegiatan haram seperti menagih dadah dan perlumbaan haram, jika seseorang remaja itu tidak mempunyai jati diri yang kuat, maka dia akan mudah terpengaruh oleh rakan negatif.

 Faktor pihak sekolah yang kurang memberi perhatian kepada pelajar.
 Sesetengah guru yang cuma memberi perhatian kepada pelajar cemerlang dan tidak mempedulikan pelajar yang lemah dalam pelajaran.
 Guru menganggap bahawa pelajar yang lemah, tidak akan maju dalam pelajaran dan cuma akan membuang masa mengajar pelajar sebegini.
 Guru kaunseling tidak memberi bantuan kaunseling yang patut diberikan pada pelajar bermasalah disiplin.

CARA CARA MENGATASI

Peranan individu. Mendekatkan diri kepada Tuhan. Sentiasa melakukan ibadah seperti solat, berzikir dan membaca Al-Quran. Dapat menimbulkan rasa insaf serta rendah diri. Mencuba untuk mengelakkan diri daripada terlibat dengan sebarang gejala negatif atau masalah disiplin. Sentiasa meminta dorongan daripada keluarga, rakan-rakan dan pihak kaunseling. Jangan malu untuk berkongsi masalah. Luahkan segala masalah yang dialami. Dapat mengurangkan masalah atau beban yang ditanggung. Meningkatkan keyakinan diri di samping dapat merapatkan lagi hubungan antara satu sama lain. Timbul rasa kasih sayang serta saling memahami perasaan sesama mereka. Tetapkan target atau bina satu azam untuk mencapai kehidupan yang lebih berkualiti. Azam yang dibina dapat menguatkan semangat individu itu untuk terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Sentiasa yakin diri bahawa azam yang dibina itu akan tercapai dengan cemerlang ke arah pembentukan diri yang lebih berdisiplin.
Mengamalkan cara hidup yang sihat (positif). Melakukan aktiviti-aktiviti yang berfaedah seperti beriadah bersama keluarga dan rakan-rakan. Melakukan senaman secara sistematik. Mengamalkan pemakanan yang sihat untuk menjamin fizikal dan mental yang berkualiti. Menghindari diri daripada terjebak dengan gejala yang tidak sihat seperti najis dadah, seks bebas dan sebagainya. Peranan ibu bapa adalah amat penting dalam memberikan perhatian yang serius terhadap anak-anak mereka. Ibu bapa mestilah memperhatikan setiap gerak-geri atau pergerakan anak-anak mereka. Ibu bapa hendaklah sentiasa mengetahui dan mengenal pasti masalah yang dihadapi oleh anak mereka serta sanggup meluangkan masa untuk mengatasI masalah tersebut. Ibu bapa juga seharusnya mengetahui rakan-rakan anak mereka dan sentiasa memastikan anak-anak mereka berkawan dan bergaul dengan mereka yang mempunyai kedudukkan moral yang baik. Selain itu, tingkatkan penghayatan anak-anak terhadap agama, nilai-nilai murni, motivasi, melatih anak cara bersopan, prinsip-prinsip akauntabiliti, tepati janji, berketerampilan, menunjukkan keperibadian yang mulia, amanah, sanggup menerima kelemahan diri serta meneroka potensi anak, ibu bapa hendaklah menjadi role model kepada anak. Persatuan Ibu Bapa dan Guru (PIBG) juga perlulah memainkan peranan yang penting. Pertemuan yang lebih kerap antara ibubapa, penjaga dan guru perlu diadakan khasnya bagi pelajar-pelajar yang bermasalah. Ibu bapa seharusnya menerima teguran daripada guru dengan sikap terbuka dan positif. Selain daripada itu, pendekatan akademik boleh dilakukan dengan menambahkan aktiviti-aktiviti berteraskan akademik dan separa akademik seperti kegiatan ko-kurikulum di sekolah. Begitu juga dengan perubahan-perubahan teknik-teknik pengajaran seperti penggunaan komputer, video, bantuan alat pandang dengardanteknik pengajaran luar kelas. Pihak sekolah juga perlu mewujudkan sistem perundangan di sekolah. Peruntukan undang-undang di peringkat sekolah boleh menimbulkan rasa takut dikalangan pelajar sekolah, di samping mengurangkan beban dan tanggungjawab pihak sekolah dan pihak ibu bapa dalam pengawasan disiplin. Penguatkuasaan Undang-Undang oleh pihak berkuasa seperti polis juga perlu mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bidang kuasa polis yang sedia ada perlu digunakan oleh pihak pentadbir sekolah dalam mendisiplinkan pelajar-pelajar. Pihak pentadbir hendaklah mengambil kesempatan dengan merujuk masalah pelajar ini kepada pihak polis. Selain dari itu, langkah-langkah pencegahan yang bersesuaian hendaklah diadakan seperti kaunseling di peringkat sekolah. Kaunseling diperingkat sekolah adalah penting dalam membantu remaja mengatasi masalah mereka. Program ini akan lebih bermakna sekiranya kaunselor-kaunselor yang berkelayakan dan berpengalaman dilantik dalam memantapkan pelaksanaan dan keberkesanan kaunseling tersebut.

KESIMPULAN

Kesimpulan daripada tajuk yang dibincangkan...

Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia kerana akhlak menunjukkan segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik mahupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Akhlak ini merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan keperibadian seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W.

Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).


 KOMUNIKASI PENYIARAN DALAM ISLAM PUNCA PUNCA KERUNTUHAN AKHLAK REMAJA PENSYARAH PN LIYANA BINTI ABDUL SAMAT EN SAIFU...